Rabu, 11 Januari 2012

Belasan Ribu Ibu-ibu Rumah Tangga Sangat Miskin Peroleh Program PKH


PDF Print E-mail
Thursday, 30 June 2011 04:28
Bogor - Sebanyak 14.666 Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) peserta Program Keluarga Harapan (PKH) dari Pemerintah Pusat, akan kembali menerima kucuran dana segar senilai Rp.4,9 miliar.
Sesuai dengan informasi yang diterima Unit Pelaksana Pro­gram (UPP) PKH Kabupaten Bo­gor, bantuan triwulan kedua tahun 2011 bagi keluarga miskin ini rencananya akan turun pada awal Bulan Juli mendatang.
"Berdasarkan informasi yang kami terima dari UPPKH Pusat, bantuan akan turun kepada peserta PKH melalui wesel pos pada awal Bulan Juli 2011," ujar Dian Mulyadiansyah, Ketua UP­PKH Kabupaten Bogor, kemarin.
Dian menjelaskan, bantu­an triwulan kedua rnengalami peningkatan dibanding triwulan pertama sebesar Rp4,9 miliar. Padahal, katanya, jumlah RTSM rnengalami penurunan 4 Kepala Keluarga.
"Kalau triwulan pertama jum­lah RTSM sebanyak 14.670 KK. Angka bantuannya malah naik di triwulan kedua. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan pada angka kelahiran serta jum­lah anak yang masuk sekolah dengan anggaran yang berbeda-beda, baik tingkat SD maupun SMP," urainya.
Para penerima bantuan yang diajukan tersebut, sambung dia, dibagi menjadi empat kategori yaitu ibu hamil, balita, siswa SD, dan siswa SMP.
"PKH sendiri bertujuan untuk mengurangi angka dan memutus tali rantai kemiskinan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta mengubah perilaku RTSM yang relatif kurang mendukung peningka­tan kesejahteraan," terang Ke­pala Seksi (Kasi) Bantuan dan Perlindungan Sosial pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu.
Dian berharap bantuan tunai yang diterima peserta PKH bisa dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya guna meningkat­kan taraf kesehatan dan pendidikan masyarakat sangat miskin. "Dari sisi kesehatan, kita ber­harap status kesehatan ibu dan anak khususnya dari kelompok masyarakat sangat miskin bisa meningkat. Dari komponen pendidikan, kita berharap ang­ka partisipasi pendidikan dasar wajib belajar 9 tahun juga me­ningkat dan mengurangi angka pekerja anak dari RTSM," urainya (ugi)
Sumber : Pelita 30/06/2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar